SIMONEL PBJ

Penulis: UPT P2BJ

Video: https://www.youtube.com/watch?v=y-_8SVx6xbo

Pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan barang/jasa yang digunakan untuk operasional pemerintah, penyediaan infrastruktur dan bantuan kepada masyarakat. Hampir 80 % APBN dan APBD dibelanjakan melalui pengadaan barang/jasa. Keberhasilan pelaksanaan pengadaan berpengaruh pada capaian penyerapan anggaran sebagai stimulus perekonomian pada suatu negara maupun daerah.

Realisasi APBD Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur mengalami keterlambatan pada setiap tahunnya. Salah satu diantara penyebab terjadinya keterlambatan adalah pengadaan barang/jasa tidak dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang disampaikan melalui Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Dampaknya, proyek baru bisa dilaksanakan pada triwulan terakhir, proyek tidak selesai sampai berakhirnya tahun anggaran, proyek mangkrak, serapan anggaran rendah, panitia lelang diperiksa oleh APH dan penyedia di black list. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dibuatlah inovasi untuk memastikan pengadaan dilaksanakan tepat waktu, akurat dan transparan melalui “SIMONEL PBJ” “Sistem Informasi Monitoring, Evaluasi dan Laporan Pengadaan Barang/Jasa

SIMONEL PBJ bukan aplikasi biasa karena mengintegrasikan 3 (tiga) aplikasi pengadaan, yaitu SIRUP dan SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik) yang dikelola LKPP dan APEL BAJA (Aplikasi Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa) yang dikelola UPT Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur. Output dari diterapkannya inovasi ini adalah penyerapan anggaran bidang pengadaan pada tahun 2017 meningkat dibandingkan tahun 2016 yaitu 74,04 % (2016) menjadi 79 % (2017). Paket pekerjaan yang diselesaikan juga terjadi peningkatan yang signifikan yaitu dari 1.000 pekerjaan pada 2016 meningkat menjadi 1.171 pekerjaan pada 2017.

Inovasi ini sejalan dengan agenda prioritas Nawa Cita Pemerintah yang ke dua yaitu membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Dan juga Nawa Cita yang ke empat untuk menciptakan negara yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Korupsi merupakan bencana moral yang sangat memprihatinkan karena mendera banyak pemimpin dan aparatur di negeri ini. SIMONEL PBJ sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs nomor delapan yaitu mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif serta pekerjaan yang layak untuk semua orang. Dan ke Sembilan yaitu membangun infrastruktur yang kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong inovasi.

Video: https://www.youtube.com/watch?v=y-_8SVx6xbo